Sabtu, 25 Mei 2013

Makna Rukun Iman dan Rukun Islam

Rukun Iman


Dalam agama islam dikenal dua pilar penting yang menjadi pedoman hidup bagi seorang muslim, yaitu Rukun Iman dan Rukun Islam. Iman. Menurut bahasa, artinya membenarkan. Sedangkan, iman menurut istilah syariat, maksudnya mengakui dengan lisan (perkataan), membenarkan (tashdiiq) dengan hati dan mengamalkannnya dengan anggota tubuh.

Adapun Rukun iman itu sendiri terdiri atas 6 rukun antara lain:

1. Iman kepada Allah.
2. Iman kepada para malaikat.
3. Iman kepada kitab-kitab Allah.
4. Iman kepada Nabi dan Rasul
5. Iman kepada had akhir (kiamat).
6. Iman kepada Qodar Allah yang baik atau yang buruk.

Untuk memudahkan untuk memahami Makna masing-masing rukun kita hanya berpedoman pada pengertian iman itu sendiri, yaitu:

Mengakuinya dengan lisan
Membenarkannya dengan hati dan kemudian
Mengamalkannya dengan anggota tubuh.

1. Makna iman kepada Allah

Iman kepada Allah bermakna bahwa kita meyakini tentang penjelasan Allah dan Rasulnya mengenai keberadaan Tuhan. Untuk lebih terperinci lagi, makna iman kepada Allah dapat kita jabarkan dalam empat poin.
Pertama, meyakini bahwa penciptaan manusia adalah kehendak Allah dan tidak mahkluk lain yang terdapat di semesta alam tanpa pengetahuan Allah swt, kedua ialah meyakini bahwa Allah lah yang menciptakan bumi dan alam semesta dan Allah pulalah yang memberikan reski kepada manusia dan mahkluk lainnya. Ketiga, yaitu meyakini bahwa Allahlah yang patut disembah dan hanya kepadaNyalah segala ibadah ditujukan, misalnya berzikir, sujud, berdoa, dan meminta. Semuanya hanya kepada Allah semata. Keempat yaitu meyakini sifat-sifat Allah yang tercantum dalam alquran (Asmaul Husna)

2. Makna Beriman kepada Malaikat Allah

Malaikat ialah mahkuluk gaib yang diciptakan Allah dari cahaya, dengan ketaatan selalu menjalankan perintah Allah dan kesanggupannya untuk beribadah kepada Allah. Malaikat diciptakan tidak memiliki sikap ketuhanan dan hanya Allahlah Tuhan semesta alam. Jumlah malaikat sangat banyak dan semuanya tunduk dan menjalankan perintah Alla swt.

Makna beriman kepada malaikat dapat dijabarkan kedalam empat poin: pertama, mengimani wujud mereka.

Kedua, mengimani nama-nama malaikat yang telah kita ketahui namanya, sedangkan yang kita tidak ketahui namanya kita mengimaninya secara Ijmal (garis besar).

Ketiga, mengimani sifat malaikat yang terdapat dalam hadis, misalnya Rasullullah saw, pernah bertemu langsung dengan malaikat jibril yang memiliki 600 sayap (Bukhari) di hadis lain dikatakan setiap sayap malaikat jibril menutupi setiap ufuk (Ahmad).

Dan Keempat, yaitu mengimani tugas malaikat seperti yang telah diberitahukan kepada kita. Malaikat senantiasa beribada kepada Allah; bertasbih siang dan malam dan berthawaf di Baitul Ma'mur dan lain sebagainya.

3. Makna beriman kepada Kitab-kitab Allah

pertama, mengimani bahwa kitab itu datangnya dari Allah swt.
Kedua, mengimani kitab tersebut baik secara rinci (tafshil) maupun secara garis besar (ijmal), tafshil artinya mengimani bahwa kitab yang diturunkan kepada Nabi ini adalah kitab ini, sedangkan secara garis besar kita meyaini bahwa kitab diturunkan kepada  Nabi dan Rasul meskipun tidak diketahui namanya.

Ketiga, yaitu membenarkan perkataan yang tertulis dalam kitab-kitab tersebut yang masih murni (Belum dirubah).

Keempat, mengamalkan hukum yang tertulis dalam kitab tersebut selama kitab tersebut belum "dihapus", yang dimaksud dengan kata dihapus disini ialah, kita hanya mengimani satu kitab saja yaitu Al quran, karena kehadiran Al quran mengakibatkan kitab-kitab sebelumnya menjadi mansukh (dihapus). Al quran ialah kitab yang mewakili setiap ummat sampai akhir masa.

4. Makna beriman kepada Nabi dan Rasul

Beriman kepada Nabi dan Rasul, bermakna bahwa kita meyakini Nabi dan Rasul ialah manusia utusan Allah yang diutus di muka bumi untuk menyampaikan kabar gembira dan ancaman. Meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah mahkluk yang diutus Allah ke Bumi untuk memberi petunjuk ke umat manusia hingga kembali ke jalan lurus. Beriman kepada Nabi dan Rasul artinya ialah memercayai segala ajarannya baik dari lisan maupun sebagai sauri teladan. Dengan mengetahui maka beriman kepada Nabi dan Rasul, Manusia sebagai hamba yang mulia sudah sepantasnya meyakininya dan mengikuti jejak suri teladan Nabi dan Rasul

5. Makna beriman kepada hari akhir

Beriman kepada hari akhir artinya kita meyakini tanda-tanda akan datangnya hari kiamat, seperti lahirnya dajjal turunnya Isa as. Datangnya Ya'juj dan Ma'juj, terbitnya matahari dari  barat. Kemudiaan diangkatnya ilmu dari muka bumi yang ditandai dengan wafatnya para ulama, semakin banyak terjadi perzinaan, amanah tidak lagi dijalankan, urusan diserahkan kepada yang bukan ahlihnya, jumlah perempuan jauh melebihi jumlah lak-laki dan terjadi kekacauan dan pembunuhan dimana-mana.

Selain itu Pula, makna beriman kepada hari akhir yaitu kita mengimani kejadian gaib lainnya seperti dibangkitkannya manusia dari kubur, dikumpulkannya manusia di padang mashar, adanya hari pembalasan, adanya siksa kubur dan nikmat kubur, dan meyakini adanya surga dan neraka. Semua dilakukan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah.

6. Makna beriman kepada qada dan qadar

Makna beriman kepada qada dan qadar artinya ialah kita mengimani bahwa apapun yang terjadi di muka bumi bahkan kepada diri kita sendiri sebagai manusia baik maupun buruk merupakan kehendak dari Allah swt.

Namun keburukan tersebut tidak dinisbahkan kepada Allah, melainkan kepada manusia sebagai mahkluk ciptaanNya, sedangkan jika keburukan tersebut dikaiitkan dengan Allah, maka keburukan tersebut merupakan suatu bentuk keadilan terhadap sesuatu pihak yang tidak dapat terduga oleh pengetahuan manusia. Allah menciptakan mudharat pastilah ada maslahat. Di setiap keburukan terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh manusia, maupun tidak diketahui oleh manusia.


Rukun Islam



rukun+islam
Sejatinya manusia dilahirkan sebagai seorang muslim di dunia ini. Dalam ajaran islam, bayi yang baru lahir telah di islamkan oleh Allah semenjak ia akan dilahirkan di Dunia. Walaupun demikian, banyak agama yang punya ajaran tersendiri, begitu juga dengan Islam.

Dalam agama islam, terdapat lima pilar yang menciri khaskan seorang muslim. Pilar ini disebut sebagai Rukun islam. Rukun Islam inilah yang menjadi pedoman umum seroang muslim dalam beribadah kepada Allah.

Adapun Rukun Islam itu sendri, antara lain:

1.Syahadat (Pengakuan bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah, selain Allah swt)
2.Mendirikan shalat.
3.Menunaikan zakat.
4.Puasa pada bulan Ramadhan dan
5.Haji ke Baitullah Al-Haram.

Makna syahadat

Syahadat, diartikan sebagai gerbang untuk memenuhi fitrah manusia, yaitu untuk beribada kepada Allah swt. syahadat juga meerupakan inti sari dari agama islam. Syahadat bermakna "Menolak" dan "menetapkan".

Pertama, kita menolak bahwa kita menolak segala sesembahan selain dari pada Allah dan kedua, kita meneatapkan bahwa hanya Allah lah Tuhan Yang patut kita sembah

Sedangkan untuk rukun kedua dan ketika, lebih ditekankan pada manusia untuk menjalankan ibadahnya kepada Allah swt. Rukun islam tidak lain bermakna untuk menjadi pedoman bagi manusia, agar selalu mengingat Allah dan senantiasa beribadah kepadanya.

Minggu, 12 Mei 2013

Keistimewaan Hari Jumat

Saudariku, kabar gembira untuk kita semua bahwa ternyata kita mempunyai hari yang istimewa dalam deretan 7 hari yang kita kenal. Hari itu adalah hari jum’at. Saudariku, hari jum’at memang istimewa namun tidak selayaknya kita berlebihan dalam menanggapinya. Dalam artian, kita mengkhususkan dengan ibadah tertentu misalnya puasa tertentu khusus hari Jum’at, tidak boleh pula mengkhususkan bacaan dzikir, do’a dan membaca surat-surat tertentu pada malam dan hari jum’at kecuali yang disyari’atkan.


Nah artikel kali ini, akan menguraikan beberapa keutamaan-keutamaan serta amalan-amalan yang disyari’atkan pada hari jum’at. Semoga dengan kita memahami keutamaannya, kita bisa lebih bersemangat untuk memaksimalkan dalam melaksanakan amalan-amalan yang disyari’atkan pada hari itu, dan agar bisa meraih keutamaan-keutamaan tersebut.

Keutamaan Hari Jum’at

1. Hari paling utama di dunia

Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada hari jum’at ini, antara lain:

Allah menciptakan Nabi Adam ‘alaihissallam dan mewafatkannya.
Hari Nabi Adam ‘alaihissallam dimasukkan ke dalam surga.
Hari Nabi Adam ‘alaihissallam diturunkan dari surga menuju bumi.
Hari akan terjadinya kiamat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

“Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim)


2. Hari bagi kaum muslimin

Hari jum’at adalah hari berkumpulnya umt Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah jum’at yang berisi wasiat taqwa dan nasehat-nasehat, serta do’a.

Dari Kuzhaifah dan Rabi’i bin Harrasy radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah menyesatkan orang-orang sebelum kami pada hari jum’at, Yahudi pada hari sabtu, dan Nasrani pada hari ahad, kemudian Allah mendatangkan kami dan memberi petunjuk pada hari jum’at, mereka umat sebelum kami akan menjadi pengikut pada hari kiamat, kami adalah yang terakhir dari penghuni dunia ini dan yang pertama pada hari kiamat yang akan dihakimi sebelum umat yang lain.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)

3. Hari yang paling mulia dan merupakan penghulu dari hari-hari

Dari Abu Lubabah bin Ibnu Mundzir radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Hari jum’at adalah penghulu hari-hari dan hari yang paling mulia di sisi Allah, hari jum’at ini lebih mulia dari hari raya Idhul Fitri dan Idul Adha di sisi Allah, pada hari jum’at terdapat lima peristiwa, diciptakannya Adam dan diturunkannya ke bumi, pada hari jum’at juga Adam dimatikan, di hari jum’at terdapat waktu yang mana jika seseorang meminta kepada Allah maka akan dikabulkan selama tidak memohon yang haram, dan di hari jum’at pula akan terjadi kiamat, tidaklah seseorang malaikat yang dekat di sisi Allah, di bumi dan di langit kecuali dia dikasihi pada hari jum’at.” (HR. Ahmad)

4. Waktu yang mustajab untuk berdo’a

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari jum’at lalu beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Di hari jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari Muslim)

Namun mengenai penentuan waktu, para ulama berselisih pendapat. Diantara pendapat-pendapat tersebut ada 2 pendapat yang paling kuat:

a. Waktu itu dimulai dari duduknya imam sampai pelaksanaan shalat jum’at

Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata padanya, “Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari jum’at?” Lalu Abu Burdah mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Yaitu waktu antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.’” (HR. Muslim)

Imam Nawawi rahimahullah menguatkan pendapat di atas. Sedangkan Imam As-Suyuthi rahimahullah menentukan waktu yang dimaksud adalah ketika shalat didirikan.

b. Batas akhir dari waktu tersebut hingga setelah ‘ashar

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hari jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslimpun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘ashar.” (HR. Abu Dawud)

Dan yang menguatkan pendapat kedua ini adalah Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, beliau mengatakn bahwa, “Ini adalah pendapat yang dipegang oleh kebanyakan generasi salaf dan banyak sekali hadits-hadits mengenainya.”

5. Dosa-dosanya diampuni antara jum’at tersebut dengan jum’at sebelumnya

Dari Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidaklah seseorang mandi pada hari jum’at dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara jum’at tersebut dan jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari)

Amalan-Amalan yang Disyari’atkan pada Hari Jum’at

1. Memperbanyak shalawat

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Perbanyaklah shalawat kepadaku setiap hari jum’at karena shalawatnya umatku akan dipersembahkan untukku pada hari jum’at, maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku.” (HR. Baihaqi dengan sanad shahih)

2. Membaca surat Al Kahfi

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua jum’at.” (HR. Al Hakim dan Baihaqi dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

3. Memperbanyak do’a (HR Abu Daud poin 4b.)

4. Amalan-amalan shalat jum’at (wajib bagi laki-laki)

Mandi, bersiwak, dan memakai wangi-wangian.
Berpagi-pagi menuju tempat shalat jum’at.
Diam mendengarkan khatib berkhutbah.
Memakai pakaian yang terbaik.
Melakukan shalat sunnah selama imam belum naik ke atas mimbar.
Saudariku, setelah membaca artikel tersebut semoga kita bisa mendapat manfaat yang lebih besar dengan menambah amalan-amalan ibadah yang disyari’atkan. Sungguh begitu banyak jalan agar kita bisa meraup pahala sebanyak-banyaknya sebagai bekal perjalanan kita di akhirat kelak. Wallahu a’lam.

Senin, 28 Januari 2013

Bagaiman UNtuk Bercinta Karena Allah?

Imam Syafie pernah ditanya oleh isterinya, “Suamiku, apakah engkau mencintaiku?” Beliau menjawab, “Ya tentu saja, dirimu adalah sebahagian dalam hidupku.” Mendengar itu, isterinya bertanya lagi “Apakah engkau juga mencintai Allah? Bagaimana mungkin dua cinta menyatu dalam hati seorang mukmin, Cinta kepada Allah dan juga mencintaiku?” Beliau tersenyum dan mengatakan kepada isterinya dengan pandangan mata yang lembut penuh kasih sayang. “Kerana cintaku kepada Allah, maka aku mencintai makhlukNya, memperlakukan dengan hormat dan penuh kasih sayang terhadap isteriku, anak-anakku dan sesama insan. Aku mencintaimu kerana cintaku kepada Allah.”




Tiada satu pun perkara dalam dunia ini terlepas dari ciptaan Allah. Seandainya kita mencintai seseorang, sedarlah bahawa orang itu juga adalah ciptaan Allah. Maka yang manakah perkara yang lebih layak dicintai? Penciptanya atau penghasilan-Nya? Sudah tentu penciptanya kerana kita sendiri adalah makhluk yang diciptakan-Nya. Mana mungkin kita mampu mempunyai rasa cinta dan kasih sayang seandainya diri tidak dilahirkan ke dunia ini.


Oleh itu adalah satu kesalahan andainya kita tidak sandarkan rasa suka, kasih sayang dan cinta yang kita miliki ini pada Allah yang menciptakan kita semua. Seharusnya rasa cinta yang hadir kepada manusia itu menambahkan lagi rasa cinta kita kepada Allah kerana hal itu telah menyempurnakan hidup kita.


Apabila kita mencintai seseorang kerana Allah, kita akan mendekatkan dirinya kepada Allah. Kita juga mahu dirinya mendekatkan diri kita kepada Allah. Segala salah silap ditegur demi mendapat keredhaan Allah. Bukan membiarkan dirinya hanyut dan leka dalam nikmat dunia. Kita dapat perhatikan ramai manusia membiarkan pasangannya bergelumang dalam kehidupan penuh maksiat sedangkan dalam masa yang sama dia mengaku mencintai pasangannya. Cinta seperti ini bukanlah cinta yang dikehendaki dalam Islam dan inilah contoh gambaran cinta kepada manusia bukan kerana mereka mencintai Allah.



Oleh Syeikh al-Kubrawiyyah.


Asas persahabatan ialah setia dalam bercinta antara satu dengan yang lain dan tulus ikhlas dalam berkasih sayang, dan selagi ia dihalakan kepada Allah dan kerana Allah, maka pahalanya adalah amat besar.


Allah telah berfirman dalam satu hadis Qudsi yang bermaksud:

Pasti mendapat kecintaanKu bagi dua orang yang sayang menyayangi keranaKu, dua orang yang duduk bersama-sama keranaKu, dua orang kunjung mengunjungi keranaKu, dan dua orang yang tolong menolong keranaKu.

FirmanNya lagi dalam hadis Qudsi yang lain bermaksud:

Mana dia orang yang bercinta kerana keagunganKu? Hari inilah Aku akan menaungi mereka di bawah nauganKu, iaitu hari yang tiada naungan selain dari naunganKu.

Rasulullah bersabda yang maksudnya:

Sesiapa yang ingin merasakan kemanisan iman, hendaklah ia mencintai seseorang, tiada mencintainya melainkan kerana Allah.

Apabila seseorang mencintai orang lain, bersahabat dan membiasakan diri dengannya, kerana dilihatnya orang itu mencintai Allah dan taat setia kepada perintah Allah, maka hal demikian itulah yang dikatakan bercinta kerana Allah.


Ataupun jika ia mencintai seseorang itu dan bersahabat dengannya kerana orang itu membantunya di dalam selok-belok agama, dan mengarahkannya untuk taat setia terhadap Tuhannya, maka hal sedemikian itu juga dikira bercinta kerana Allah.


Ataupun jika ia mencinta seseorang itu kerana membantunya dalam urusan keduniaan yang mana dengannya pula ia bisa mengurus urusan akhiratnya, maka itu juga termasuk dalam bercinta kerana Allah.


Ataupun jika ia mencintai seseorang itu dan bersahabat dengannya kerana dirinya merasa senang berkawan dengan orang itu dan dadanya merasa lapang bila duduk bersama-sama dengannya ataupun barangkali orang itu dapat menolongnya di dalam urusan dunianya, dan dalam hal ehwal kehidupannya yang menerusinya ia mampu hidup senang lenang, maka cinta serupa itu adalah cinta tabii, cinta biasa yang tiada kena mengena dengan Allah. Persahabatan itu timbul kerana kecenderungan diri semata-mata dan meskipun demikian ia tetap harus hukumnya, tidak sunyi dari kebaikan mudah-mudahan.


Allah Taala telah berfirman yang bermaksud:

Sahabat-sahabat pada hari itu, satu sama lain akan bermusuhan kecuali orang yang bertaqwa. ( az-Zukhruf:67)

Munculnya Pelangi

Assalamualikum..

Kadang2 kita rasa susah,perit,kecewa,dukacita.. Sebenarnya itu semua dari Allah, Allah yang datangkan semua perasaan itu. Allah boleh juga datangkan kita senang,gembira, bahagia dan mcm2 lagi perasaan. Hebat nya Allah kan??. Allah buat semua tu untuk uji kita, Allah nak tengok sejauh mana kita dapat Taat perintah DIA walau macam mana keadaan kita pun. Allah bagi Ujian, Allah mengikut kemampuan kita. kita kena banyak2 Doa pada Allah semoga Allah bantu di dalam setiap amal & perbuataan kita... 


✿~ Jangan sesali apa yang telah pergi..
✿~ Jangan tangisi apa yang telah tiada..
✿~ Jangan terus menerus menyiksa diri..
✿~ Jangan terus hanyut dalam kesedihan..




tetapi BANGKITLAH dan BINA kembali apa yang telah tiada..

p/s : Sahabat, aku menyayangimu..Allah selalu ada untukmu, HAPUSKAN air matamu..jangan bersedih lagi..ingatlah, ada INSAN yang selalu meminta diuji agar dia TIDAK LUPA pada Allah, agar Allah sentiasa sayang padanya..bukankah kamu DIPILIH oleh Allah, sebagai tanda sayangNya kepada kamu? ♥♥

Hujan : Rahmat Atau Peringatan Dari Allah SWT?

Assalamualaikum.
Jumaat hari tu balik kerja hujan.. Alhamdulillah.. Dalam hati rasa tak best juga, sebab bila hujan nak sampai rumah jadi lambat, jalan jem walaupun saya hanya merempit dengan motosikal aje. Sebenarnya hujan ini Rahmat dari Allah dan ada ketikanya hujan ini adalah bala dari Allah S.W.T. Rupanya hujan terbahagi kepada 2 jenis juga yea. Yang pertama, hujan adalah rahmat dari Allah buat manusia, tumbuh-tumbuhan, haiwan dan benda hidup yang lain. Yang kedua pula, hujan adalah satu bala atau peringatan yang Allah turunkan akibat daripada perbuatan manusia yang lalai kepada Allah dan berbuat jahat di dunia ini.

Dia lah yang menjadikan bumi ini untuk kamu sebagai hamparan, dan langit (serta segala isinya) sebagai bangunan (yang dibina dengan kukuhnya); dan diturunkanNya air hujan dari langit, lalu dikeluarkanNya dengan air itu berjenis-jenis buah-buahan yang menjadi rezeki bagi kamu; maka janganlah kamu mengadakan bagi Allah, sebarang sekutu, padahal kamu semua mengetahui (bahawa Allah ialah Tuhan Yang Maha Esa). (Surah Al Baqarah Ayat 22)


Hujan Rahmat, Hujan Rahmat Di Malam Hari, Hujan Rahmat Dari Allah S.W.T,
Hujan Rahmat atau Peringatan

Rasanya musim sekarang ni,hujan tak menentu. kadang hujan pagi. Nak pergi kerja waktu pagi jalan jadi sesak. Kadang hujan tengahari,waktu ini ok la kan sebab waktu ni ramai antara kita duduk di pejabat.Jika yang duduk di rumak pun dah balik dari pasar. Kadang-kadang hujan waktu petang. Waktu patang kadang-kadang kasihan tengok di kawasan bandar-bandar besar. Kebanyakkan kita yang balik kerja waktu petang dengan kereta terutamanya di Kuala lumpur ni terpaksa menempuh jem atau pun kesesakan jalan raya. Yang sedihnya ada yang balik lepas waktu kerja dan sampai di rumah bila waktu maghrib dah nak abis.

Jika mereka berhenti bersolat dahulu di pertengahan jalan kan bagus. Solat maghrib bukan lama pun. Tiga rakaat sahaja.Tapi tiga rakaat pun ramai yang tak nak tunaikan nya. Bila terfikir balik. Macam mana Allah S.W.T nak bantu kita orang Islam. Solat perintah Allah yang julung-julung kalinya yang Allah S.W.T akan tanya di akhirat nanti kita abaikan. Macam mana Allah S.W.T  nak bantu kita jika kita tak tunaikan perintah Allah yang besar seperti ni.Kadang-kadang sedih tengok keadaan umat hari ini. Umat hari ini nak Allah S.W.T bantu umat dalam setiap urusan. Tapi perintah Allah S.W.T kita abaikan, Sunnah Rasulullah S.A.W kita tinggalkan. Macam mana Allah S.W.T nak bantu kita orang Islam.

Sahabat-sahabat Nabi S.A.W dulu walaupun mereka biasa-biasa saja dari segi dunia tetapi perintah Allah S.W.T mereka buat, Sunnah Rasulullah S.A.W mereka amalkan sebab itu sahabat-sahabat Nabi S.A.W mereka dapat bantuan Allah bila meraka ada masalah. Tak ada orang yang berani nak lawan orang Islam pada masa tu. Kerana orang-orang kafir pada masa itu tahu, jika mereka ingin sakiti orang Islam, mereka terpaksa berdepan dengan Tuhan orang Islam, kerana itu Sahabat-sahabat Nabi S.A.W pada masa dahulu berjaya, kerana bersama sahabat ada bantuan dan Nusrah Allah. Umat hari ini jauh dari bantuan Allah.

Kadang-kadang bila hujan lebat di kawasan Kuala lumpur ni boleh jadi banjir kilat. Tiba-tiba air naik dengan mendadak didalam rumah. tak sempat nak alih-alih barang,air dah naik. banyak barang dan kenderaan rosak akibat banjir kilat tersebut. Bila berlaku banjir kilat ni biasanya kita kata sebab sistem perparitan yang tak sempurna seperti tersumbat dengan sampah sarap,longkak pecah,pokok-pokok
di hutan terhakis dan lain-lain lagi. Sebenarnya banjir Allah S.W.T  hantar kerana amalan manusia juga. Semoga Allah pelihara kita semua dengan menjadikan hujan sebagai Rahmat untuk kita dan tidak menjadikan hujan sebagai bala kepada kita.

Wallahulam.

Antara Sifat - Sifat Kasih Sayang Rasulullah

Assalamualaikum.

Kisah hidup Rasulullah SAW yang menunjukkan betapa tingginya sifat kasih sayang baginda.

1. Pernah seorang Arab Badwi menarik dengan begitu kasar jubah buatan Najran yang kasar kainnya, yang dipakai oleh Rasulullah SAW hingga berbekas leher baginda. Tetapi Rasulullah SAW tidak marah, malah menghadiahkan jubah itu kepada Arab Badwi tersebut.

2. Seorang wanita tua selalu menyakiti Rasulullah SAW dengan meletakkan duri, najis dan lain-lain halangan di jalan yang selalu dilalui oleh Rasulullah SAW. Namun Rasulullah SAW tidak bertindak balas. Pada satu ketika apabila wanita itu sakit, Rasulullah SAW menziarahi dan menunjukkan kasih sayang terhadapnya. Wanita tua itu terharu dengan kebaikan Rasulullah, lantas memeluk Islam di tangan baginda.



3. Rasulullah SAW pernah dilihat oleh para Sahabatnya mencium anak kecil, lantas seorang Sahabat menegurnya, “Engkau mencium anak kecil, ya Rasulullah?” Kerana pada sangkaannya Rasulullah tidak pernah mencium anak kecil. Baginda mengiyakan lantas bersabda, “Barang siapa tidak mengasihi, dia tidak akan dikasihi.”

4. Rasulullah SAW sangat mengasihi Sahabat-sahabatnya. Jika seorang Sahabat sudah dua tiga hari tidak kelihatan, baginda akan bertanya, “Ke mana perginya si polan si polan itu…”

5. Jika ada orang yang meminta tolong pada Rasulullah SAW, tidak pernah baginda tidak menunaikannya. Baginda sangat prihatin dan amat mengambil berat kesusahan orang lain. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang menunaikan satu hajat saudaranya, akan ALLAH tunai 70 hajatnya.”

6. Pernah satu ketika seorang Arab Badwi kencing di satu sudut dalam Masjid Nabi. Ada di antara para Sahabat marah kerana sikap tidak beradab itu. Tetapi Rasulullah SAW tetap tenang dan berkata, “Biarkan dia menyelesaikan hajatnya…” Setelah lelaki tersebut selesai, Rasulullah SAW sendiri membasuh najis itu dan kemudiannya barulah memberitahu Arab Badwi tersebut adab-adab di dalam masjid.

7. Ketika Rasulullah SAW berdakwah dengan anak angkatnya Zaid bin Harisah di Thaif, baginda telah dibaling dengan batu oleh kanak-kanak dan pemuda-pemuda nakal yang disuruh berbuat begitu oleh penduduk kota tersebut. Akibatnya, lutut Rasululah SAW telah berdarah. Melihat penganiayaan itu, malaikat sangat marah sehingga menawarkan untuk menghempap penduduk Thaif dengan bukit-bukit sekitar bandar itu. Tetapi Rasulullah SAW menolaknya dan berkata, “Jangan, mereka tidak tahu saya ini rasul-Nya.” Malaikat menjawab: “Tuan benar.” Selepas itu baginda terus berdoa untuk penduduk Thaif: “Ya ALLAH berilah petunjuk bagi kaumku, mereka tidak mengetahui.”

8. Pernah seorang Sahabat duduk secara menghimpit paha atas paha dengan Rasulullah SAW. Baginda membiarkannya sahaja untuk menjaga hati Sahabat tersebut supaya tidak menganggap yang Rasulullah SAW tidak sudi duduk bersamanya.

9. Sewaktu hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW telah dikejar dengan kuda oleh seorang bernama Suraqah yang bercita-cita merebut hadiah yang ditawarkan oleh kafir Quraisy Makkah jika berjaya membunuh Rasulullah SAW. Setiap kali kuda Suraqah mendekati Rasulullah SAW, setiap kali itulah kudanya tersungkur jatuh. Rasulullah SAW tidak bertindak apa-apa. Rasulullah memaafkannya. Akhirnya Suraqah menyerah dan berjanji tidak akan cuba membunuh Rasulullah SAW lagi.

10. Satu ketika seorang musuh bernama Da`thur mendapati Rasulullah SAW sedang berehat di satu batu. Dia terus melompat dan meletakkan pedangnya di leher Rasulullah SAW dan berkata, “Siapa yang akan menyelamatkan nyawa kamu dan tanganku?”

Rasulullah SAW spontan menjawab, “ALLAH!”

Mendengar jawapan Rasulullah itu, Da`thur menggeletar hingga pedangnya jatuh daripada tangan.
Rasulullah SAW mengambil pedang itu dan bertanya, “Kali ini siapa yang akan menyelamatkan kamu dari tanganku?”

Da`thur tergamam dan menjawab, “Tiada siapa.”
Akhirnya Rasulullah SAW memaafkan Da`thur. Melihat kasih sayang yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW itu, Da`thur pun mengucap dua kalimah syahadah (masuk Islam).

WALLAHUALAM

Cara Tidur Rasulullah SAW

Assalamualaikum..

Saya nak kongsi tips Cara Tidur Rasulullah S.A.W.. Insyallah jika amalkan cara ni kita akan mendapat ganjaran pahala di sisi Allah S.W.T.


Seorang yang berusia 60 tahun akan menghabiskan masa lebih kurang 20 tahun untuk tidur. Sekiranya dia tidur mengikut Sunnah Rasullullah saw, maka tidurnya akan jadi ibadat.

Allah swt hanya akan terima ibadat yang dilakukan dengan ikhlas. Tidur adalah ibadat yang paling ikhlas. Seseorang tidak perlu dipaksa atau terpaksa untuk tidur. Ganjaran Allah swt untuk orang yang amalkan Sunnah sangat besar.

Satu Sunnah yang diamalkan berterusan akan diberi ganjaran 100 pahala mati syahid, sedangkan satu pahala mati syahid sudah cukup untuk menjamin seseorang untuk masuk syurga. Di dalam tidur sendiri ada banyak Sunnah.

Sebaliknya, jika seseorang tidur cara selain dari cara Nabi SAW, dia hanya akan dapat kerehatan. Kalau bernasib baik, selama 20 tahun mungkin dia dapat mengumpul 20 kilo tahi mata dan menakung 20 liter atau lebih air liur basi.

Cara Rasulullah  S.A.W Tidur


Antara Sunnah-sunnah Nabi saw sebelum, ketika dan selepas tidur.

1. Sebelum dan selepas tidur baca doa tidur. Ramai orang memperlekehkan doa Masnun (doa harian) tapi hakikatnya harga yang Allah swt janjikan adalah syurga.

2. Jangan tidur menghadap kaki arah Qiblat. Ini adalah kedudukan tidur orang yang telah mati.

3. Barangsiapa yang membaca Tasbih Fatimah, sekiranya dia mati malam itu,dia akan dikira sebagai mati syahid. Apa itu Tasbih Fatimah? Subhanallah 33 X, Alhamdulillah 33 X, Allahuakbar 33 X.

4. Baca 4 Qul tiup ke tapak tangan dan sapu keseluruh badan untuk menghindarkan sihir dan niat jahat manusia.

5. Niat untuk bangun Tahajjud. Sekiranya tidak terjaga, Allah swt akan mengira seolah-olah dia bertahajjud sepanjang malam. Tahajjud adalah sebaik-baik pelindung daripada sihir dan buatan orang.

6. Ambil wudhu sebelum tidur dan Solat Sunat Taubat 2 rakaat.

7. Maafkan semua kesalahan manusia pada kita dan halalkan semua hutang piutang sebelum tidur.Bangun tidur boleh buka fail semula kalau mahu.

8. Tidur cara Rasulullah saw dengan mengiring badan ke kanan dan tapak tangan di bawah pipi.

Banyak lagi Sunnah Nabi saw yang boleh diamal, semuanya mudah untuk dilakukan. Lebih mudah daripada bersolek atau pakai night cream sebelum tidur. Lebih mudah daripada buat senaman ringan sebelum tidur.

Peringatan : Pesan Nabi saw, dilarang tidur meniarap terutama lelaki. Sekiranya tidur dengan kain pelikat, ikat hujung kain supaya tidak menimbulkan fitnah.

Tutup aurat ketika tidur. Kenapa ya? Lelaki yang tidur meniarap, dibawahnya Syaitan/ Jin Betina. Tidur bogel atau tidak menutup aurat akan menghindarkan Malaikat Rahmat dan mengundang makhluk lain.

Sekiranya  kita bersama pasangan kita tanpa membaca doa, Syaitan/Jin akan bersama-sama menjamah isteri kita. Kemungkinan besar benih yang masuk bercampur dengan benih-benih Syaitan/ Jin.

Jadi jangan marah kalau anak-anak ikut perangai “bapa-bapa angkat” mereka ketika kita bersama pasangan kita dulu.